.permalink {border: 1px dotted #EFF0F1; padding: 5px; background: #AAFFA0;-moz-border-radius:5px;} .permalink a {background:none;} img.float-right {margin: 5px 0px 0 10px;} img.float-left {margin: 5px 10px 0 0px;}

ASBIHU NU

SELAMAT DATANG DI BLOG PENGURUS PUSAT ASOSASI BINA HAJI DAN UMRAH NAHDLATUL ULAMA (PP. ASBIHU NU) -- SELURUH PIMPINAN DAN STAF PP ASBIHU-NU MENGUCAPKAN SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH HAJI 1436 H SEMOGA MEMPEROLEH BALASAN HAJI MABRUR DAN DITERIMA AMALNYA SERTA SELALU MENDAPATKAN PERLINDUNGAN ALLAH SWT. آمِـــــيْنْ ...آمِـــــيْنْ ... يَا رَبَّ الْعَـــالَمِيْنْ

PP. ASBIHU NU


widget

Iklan

 photo addesign_zpshzefpw5i.gif

Thursday 25 April 2013

KEPERCAYAAN UMAT

Jika kemudian Asbihu-NU berhasil memberangkatkan ribuan untuk melaksanakan umrah adalah sesuatu hal yang perlu disyukuri. Sejak tahun 2009, Asbihu-NU sudah mencoba meyakinkan umat akan penyelenggaraan umrah dan haji yang bisa dipercaya dan diandalkan serta bisa dipertanggungjawabkan secara agama.

Dalam kaitan ini, kami tidak sama sekali membicarakan atau menghitung keuntungtan. Tentu, kami tidak munafik untuk tidak menyatakan diri ada sisi keuntungan dalam bisnis ini. Sebab, kami juga menggaji pegawai dan juga mencetak tabloid Labbaik untuk konsumsi komunikasi dan informasi kepada jemaah di seluruh Tanah Air.

Tapi, kami juga menyiapkan pembahasan manasik haji ala Ahlussunnah wal Jamaah yang sudah kami buat sejak tahun 2010 dan akan terus kami kembangkan sesuai dengan tuntutan jemaah. Harus diakui, tantangan manasik haji yang telah lama dijadikan pedoman oleh para ulama kita mendapat gempuran di Arab Saudi dengan pembid'ahan sehingga sejumlah jemaah haji bertanya-tanya.

Harus kita akui sejumlah jemaah haji kita masih awam dan berbekal agama sangat sedikit ketika akan menunaikan ibadah haji. Padahal pembekalan ini penting karena akan berhadapan sejumlah faham dan mazhab di Arab Saudi yang menbutuhkan keteguhan kita.

Belum apa-apa, kita sudah berhadapan dengan salat yang bacaan fatihahnya tidak diawali dengan Basmalah secara jahar. Mengapa berbeda semacam ini, jika jemaah sudah dibekali pemahaman yang kuat  mereka akan memahami perbedaan itu.

Belum lagi berbagai larangan, seperti menyentuh ka'bah, berdo'a tak menghadap kiblat, membaca do'a atau apa pun saat berziarah ke makam Baqi, termasuk juga ketika berziarah ke makam Rasulallah. Hal ini tentu membutuhkan pemahaman dari jemaah ketika berhadapan dengan masalah tersebut dan kami telah mengantisipasinya.

Karena itu, Asbihu-NU sekali lagi menegaskan, bahwa bukan keuntungan yang ingin diraih melalui paket umrah dan haji ini, tapi misi pengembangan dan mempertahankan faham Ahlussunnah wal Jamaah yang jauh lebih penting. Karena itu, umrah melalui Asbihu-NU sama dengan ikut mengembangkan dan melestarikan faham Ahlussunnah wal Jamaah.



No comments :

Post a Comment