.permalink {border: 1px dotted #EFF0F1; padding: 5px; background: #AAFFA0;-moz-border-radius:5px;} .permalink a {background:none;} img.float-right {margin: 5px 0px 0 10px;} img.float-left {margin: 5px 10px 0 0px;}

ASBIHU NU

SELAMAT DATANG DI BLOG PENGURUS PUSAT ASOSASI BINA HAJI DAN UMRAH NAHDLATUL ULAMA (PP. ASBIHU NU) -- SELURUH PIMPINAN DAN STAF PP ASBIHU-NU MENGUCAPKAN SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH HAJI 1436 H SEMOGA MEMPEROLEH BALASAN HAJI MABRUR DAN DITERIMA AMALNYA SERTA SELALU MENDAPATKAN PERLINDUNGAN ALLAH SWT. آمِـــــيْنْ ...آمِـــــيْنْ ... يَا رَبَّ الْعَـــالَمِيْنْ

PP. ASBIHU NU


widget

Iklan

 photo addesign_zpshzefpw5i.gif

Berita Utama



JAMAAH UMROH JANGAN PAKSAKAN DIRI

Wakil Ketua Umum PP. ASBIHU NU
JAKARTA -  Asosiasi Bina Haji & Umroh Nahdlatul Ulama (ASBIHU NU) berharap para calon jamaah umroh yang berencana berangkat bulan Rajab, Syaban, dan Ramadhan untuk tidak memaksakan diri. Sebab, pemerintah Saudi Arabia sekarang ini telah mengeluarkan pembatasan pemberian visa umroh bagi calon jamaah umroh dari seluruh dunia.
Ketua Umum Asbihu NU, Dr. KH. Manarul Hidayat kepada wartawan di Jakarta, kemarin menyatakan Kedutaan Besar Saudi Arabia (KBSA) di Jakarta telah membatasi kuota visa dari bersifat umum menjadi harian atau dibatasi dengan hitungan harian bagi setiap penyelenggara umroh. “Ini diberlakukan selama tiga bulan ke depan. Alasannya jelas, semata-mata, untuk menjaga kenyamanan dan konsentrasi ibadah jamaah umroh  dan kelancaran pembangunan Masjidil Haram di Makkah Al-Mukarromah, ” kata Manarul yang didampingi Ketua  Dewan Penasehat Asosiasi Perjalanan Haji & Umroh Indonesia (Asphurindo), KH Hafidz Taftazani.
Menurut Manarul, Asbihu NU dapat memahami langkah dan kebijakan yang diambil oleh pemerintah Saudi Arabia, kendati kebijakan itu membawa dampak bagi para calon jamaah umroh. Kalau tidak dibatasi nantinya jamaah akan berdesak-desakan dan konsentrasi serta kenyamanan beribadah akan terganggu, Manarul menyebutkan  pembatasan kuota umroh itu berdampak langsung kepada jadwal penerbangan. Alasannya, setiap pesawat terbang yang biasa sehari bisa dua sampai tiga kali terbang berubah bisa dua sampai tiga hari baru terbang menunggu penuh penumpang umroh. Atau, setiap penyelenggara umroh akan bergabung dengan lainnya agar banyak calon jamaah umroh untuk segera bisa diberangkatkan. “Yang jelas, kepada para penyelenggara umroh agar memahami kondisi dan menyesuaikan program dengan kebijakan KBSA. Sementara masyarakat juga memahaminya dengan menunda keberangkatan pada bulan berikutnya,” kata Manarul. (NM)





PEMBIMBING HAJI WAJIB JAGA KEMURNIAN AKIDAH          

Menteri Agama RI dan Ketua Umum PP. ASBIHU NU

JAKARTA –  Ketua Umum Asosiasi Bina Haji & Umroh (Asbihu) Nahdlatul Ulama (NU), Dr. KH. Manarul Hidayat, MA mengatakan para pembimbing ibadah haji wajib hukumnya menjaga kemurnian akidah umat Islam.           
"Masalahnya, ketika berada di tanah suci, banyak ragam akidah umat Islam yang berseliweran, sehingga kemurnian akidah umat Islam Indonesia yang menganut faham ahlussunnah wal jamaah bisa dijaga oleh para pembimbing ibadah haji, agar jamaah  tidak tersesat, " katanya pada wartawan di Jakarta, kemarin.
Menurut Manarul, seorang pembimbing haji harus mampu memberikan penjelasan kepada jamaah, ketika melihat ada orang yang melaksanakan ibadah haji dengan cara yang berbeda. Juga masalah-masalah yang terkait dengan terorisme, dan faham-faham lainnya. Semua itu harus mampu dijelaskan oleh seorang pembimbing haji, sehingga para jamaah tidak mengambil kesimpulan sendiri-sendiri.
Terkait dengan peran tersebut, Asbihu NU bermaksud menyelenggarakan training bagi para pembimbing haji yang dijadwalkan akan dibagi menjadi dua zona.  Untuk zona barat yakni untuk Jawa Barat, Sumatera tempatnya di Jakarta, akan dilaksanakan sebelum bulan Ramadhan. Sedangkan untuk zona   timur,  mulai Jawa Timur hingga Indonesia Timur diselenggarakan di Solo akan dilaksanakan setelah Idul Fitri.
Peserta yang diharapkan dari pembimbing KBIH anggota Asbihu NU seluruh Indonesia, dan juga dari luar Asbihu NU, dan dilaksanakan secara gratis. Bagi peserta nantinya akan diberikan sertifikat pembimbing haji.
Sementara Ketua Dewan Penasehat Asosiasi Perjalanan Haji & Umroh Indonesia (Asphurindo), Hafidz Taftazani menyebutkan perlunya sesorang pembimbing ibadah haji memiliki sertifikasi, mengingat beban dan perannya yang begitu besar untuk mendampingi jamaah haji selama menunaikan ibadah haji.. “Mereka, para pembimbing haji, akan diuji kompetensinya dan diberikan semacam sertifikat ahli,” ujarnya.
Pendidikan pembimbing haji akan dilaksanakan sebelum bulan Ramadhan untuk zona wilayah barat terdiri dari Jawa Barat sampai Medan yang dipusatkan di Jakarta. Selanjutnya diteruskan zona wilayah timur mulai Jawa Tengah hingga kawasan timur yang dipusatkan daerah Solo. (NM).
 

BERHAJI HANYA WAJIB SEUMUR HIDUP

Menunaikan ibadah haji hanya wajib sekali dalam seumur hidup. Sejumlah ulama anjurkan dana haji yang tidak wajib dimanfaatkan untuk amal sosial yang pahalanya tak kalah dibanding haji.

Berhaji cukup sekali. Berhaji berkali-kali hanya terbilang sunnah yang mungkin pahalanya masih jauh lebih rendah dibanding menyantuni fakir miskin dan yatim-piatu. Jika haji boleh dilakukan berkali-kali tentu sudah dikerjakan oleh Rasulullah dan para sahabatnya.
Tapi, Rasulullah sendiri hanya sekali melaksanakan ibadah haji yaitu pada tahun ke 10 hijriyah yang juga dikenal dengan istilah haji wadak. Karena setelah itu Rasulullah wafat.  Para sahabat juga tak mengkonsentrasikan diri untuk berhaji setiap tahun. Para sahabat cukup melaksanakan umrah dan jika mereka rindu kepada Rasulullah maka mereka berziarah ke makam Rasulullah di Masjid Nabawi di Madinah.
Memang, untjuk berhaji berikutnya sebaiknya diubah untuk kemanfatan lain. Misalnya, menyantuni yatim piatu. Imam Besar Masjid Istiqlal Prof.KH Ali Mustofa Ya'qub pernah mentamsilkannya. Jika seorang menunaikan ibadah haji yang bukan wajib (yang kedua dan ketiga dan seterusnya) memang dijanjikan surga bagi yang mabrur.
Tapi, surga yang mana? Coba tengok bagi mereka yang menyantuni yatim piatu. Rasulullah bersabda: "Aku dan penyantun anak yatim seperti ini (sambil menunjukkan dua jarinya) di surga." Artinya jelas, bahwa penanunggung anak yatim nantinya akan berkumpul dengan Rasulullah di surga. Tentu surga yang dihuni Rasulullah adalah surga yang kelasnya tertinggi melebihi jatah siapa pun.
Rasulullah juga menganjurkan umatnya melaksanakan umrah pada bulan Ramadan karena pahalanya sama dengan berhaji dengan beliau. Rasulullah bersabda: "Barangsiapa melaksanakan umrah di bulan Ramadan maka pahalanya sama dengan berhaji bersamaku." Tentu, berhaji bersama Rasulullah memiliki keutamaan tersendiri.
Apalagi jumlah pendaftar haji sekarang sudah mencapai 2,2 juta orang. Dengan kuota haji yang hanya 220.000 orang, maka masa tunggu kita rata-rata lamanya 10 tahun. Malaysia sudah 39 tahun masa tunggunya. Karena itu bagi mereka yang telah menunaikan ibadah haji selayaknya memberi peluang bagi mereka yang belum menunaikan ibadah haji.  Malaysia, India, Pakistan, bahkan juga Arab Saudi membatasi mereka berhaji setelah lima tahun. Indonesia belum berani melaksanakan kebijakan tersebut walaupun pernah digagas dan direkomendasikan DPR dan MUI. Malaysia tak memberi subsidi bagi jemaah haji yang mengulang. Padahal, jumlah subsidi yang diberikan hampir separo dari tarip haji yang ditetapkan.
Majelis Ulama Indonesia dalam Rakernas pada Jumadil Akhir 1404 atau Maret 1984 telah menghimbau  kepada Umat Islam Indonesia yang sudah melaksanakan haji untuk  menghayati bahwa ibadah haji itu diwajibkan hanya sekali seumur hidup dan dengan syarat istitha’ah dalam arti yang luas. Kedua, umat Islam Indonesia diharapkan memberi kesempatan pada mereka yang belum menunaikan ibadah haji terutama kepada keluarga yang belum haji. Ketiga, umat  Islam Indonesia yang sudah beberapa kali melaksanakan ibadah haji akan  lebih bermanfaat  bila  dana  yang  tersedia  itu disalurkan untuk amal/jariyah yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas disamping mendapat pahala yang terus mengalir bagi yang melaksanakannya.
Fatwa MUI ini dikeluarkan jauh sebelum jemaah haji kita mencapaui kuota, pertama tahun 2000 sebanyak 180.000 jemaah haji. Waktu itu mulai diberlakukan kuota haji atas rekomendasi Sidang OKI (Organisasi Konferensi Islam) di Amman, Yordania, pada tahun 1983.
Dalam pengantar fatwa yang ditandatangani Ketua Komisi Fatwa MUI Pusat Prof. KH Ibrahim Hosen, LML itu, menyatakan: "Umat Islam hendaknya memahami betapa besar dan luas masalah yang dihadapi oleh pemerintah Arab Saudi dan Pemerintah RI dalam usaha melayani dan  menyediakan   kemudahan   bagi   kepentingan jamaah  haji  yang  jumlahnya  tiap  tahun  semakin  besar  yang  harus dijalani dalam waktu yang bersamaan dan dalam lingkungan alamiah yang sangat terbatas."
Bagi mereka yang belum diberi kesempatanan menunaikan ibadah haji, Allah juga memberi jalan keluar. Misalnya, salat Jumat adalah haji kaum fakir dan miskin. Jalan menuju masjid untuk salat wajib pahalanya sama dengan haji. Sementara jalan kaki menuju masjid dalam rangka salat sunnah pahalanya sama dengan umrah. (MH)



Museum NU Menyimpan Kisah Perjuangan  NU

Sebagai lokasi berdirinya Nahdlatul Ulama (NU), Surabaya agaknya menyimpan catatan sejarah dari organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan terbesar di Indonesia itu. Apalagi, bangunan lama yang menjadi lokasi berdirinya NU di Jl Bubutan VI/2 Surabaya itu kini memiliki Monumen Resolusi Jihad di dalam bangunan yang juga menjadi Kantor Pengurus Cabang (PC) NU Kota Surabaya itu.

Untuk membongkar catatan sejarah itu agaknya tidak sulit, karena selain ada Monumen Resolusi Jihad, juga ada Museum NU di Jalan Gayungsari Timur, Surabaya. "Museum itu menyimpan akta pendirian NU pada 31 Januari 1926 dan juga dampar (meja kecil) untuk tempat menandatangani akta pendirian NU itu," kata penjaga museum, Zaenal.

Bahkan, katanya, museum itu juga menyimpan dokumen surat-surat Koperasi NU "Syirkatul Amaliah" tahun 1918 dan juga surat balasan Raja Hijaz terhadap surat Komite Hijaz yang sama-sama menjadi embrio berdirinya NU.

Selain itu, foto-foto Sekolah Nahdlatul Wathon di Jalan Kawatan, Surabaya, dan Gedung Tashwirul Afkar yang berdiri tahun 1916 dan juga merupakan embrio berdirinya NU pun ada. "Di museum juga tersimpan surat pengangkatan KH Hasyim Asy`ari (Rais Akbar Syuriah PBNU) dan KH Wahid Hasyim sebagai pahlawan nasional," tutur mantan pegiat/aktivis IPNU Jatim itu.

Ada pula foto KH Hasyim Asy`ari saat ditangkap Jepang pada tahun 1944 dan akhirnya dipenjara tiga bulan di Penjara Mojokerto dan tiga bulan di Penjara Koblen Surabaya, karena tidak mau tunduk 90 derajat ke arah matahari.

Selain itu, ujarnya, paspor haji tahun 1904 milik tokoh yang mengusulkan nama NU, yakni KH Mas Alwi Abdul Aziz asal Ampel Sawahan, Surabaya, juga ada. "Kami juga menyimpan fotokopi dari naskah Resolusi Jihad tertanggal 22 Oktober 1945 yang memotivasi arek-arek Surabaya dalam Pertempuran 10 November 1945," katanya.

Tidak hanya itu, fotokopi dari naskah Resolusi Mengutuk Gestapu 5 Oktober 1965, naskah stensilan tentang Khittah Nahdliyyah 1984 stensilan, dan Majalah BERITA NO (Nadhlatoel Oelama) juga tersimpan.

"Lambang NU pertama buatan KH Ridlwan Abdullah serta surban dan jas KH Wahab Hasbullah saat di Kantor PBNU I di Bubutan, Surabaya, juga dapat dilihat di Museum NU itu," ungkapnya.

Diresmikan Gus Dur

Museum NU itu diresmikan mantan Ketua Umum PBNH KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada 24 November 2004 dan dibuka untuk umum selama seminggu sejak pukul 09.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB.

"Kalau hari-hari biasa hanya belasan orang yang berkunjung, tapi kalau hari Sabtu dan Minggu bisa beberapa bus orang yang berkunjung," papar Zaenal yang juga salah seorang pengurus PW LP Ma`arif NU Jatim itu.

Selain menyimpan catatan sejarah berdirinya NU, Museum NU juga menyimpan catatan sejarah dari tokoh-tokoh NU. Misalnya, Museum NU juga menyimpan foto Hasan Gipo (Ketua Umum PBNU yang pertama di era kepemimpinan Rais Akbar Hadratussyeikh KH Hasyim As`ari pada periode pertama), atau foto Subhan ZE.

Ada pula tasbih, topi, surban, dan jubah hitam milik KH Achijat Chalimy (penggagas Khittah NU 1926) dan seragam Laskar Hizbullah milik KH Hasyim Latief juga ada. "Kita juga dapat melihat model seragam Fatayat NU tahun 1950, foto pengurus IPNU pusat periode pertama, dan foto kolumnis NU H Mahbub Djunaidi (1933-1995)," tandasnya.

Bahkan, sepeda angin milik KH Mahfudz (Rais Syuriah NU Madiun I), serta pedang Sunduk Larbangu milik KH Ahmad Dahlan, Deles, Madiun yang digunakan mengusir penjajah Belanda bersama KH Hasyim Asy`ari juga tersimpan, termasuk mandau parikesit yang digunakan KH Ahmad Dahlan Madiun untuk mengusir PKI.

Tidak hanya itu, baju anggota Banser Riyanto yang tewas akibat ledakan bom Natal saat menjaga gereja Eben Haezer di Kota Mojokerto pada tahun 2000 pun ada di museum itu. "Foto Gus Dur selaku Mustasyar PBNU saat mendeklarasikan PKB di Stadion 10 November, Tambaksari, Surabaya pada 25 November 2004 juga ada," tegasnya.

Selain itu, kitab Ambyok berisi sejarah 25 nabi dalam Bahasa Jawa yang ditulis dengan huruf Arab Pegon juga ada, termasuk potongan kain penutup Ka`bah. "Museum NU juga menyimpan AD/ART NU Tahun 1930, 1939, 1941, dan sebagainya, termasuk AD/ART Jamiyyatul Qura wal Huffadz (Jamqur) tahun 1957 saat bermusyarawah di Lumajang," ucapnya.

Yang menarik, dinding Museum NU juga menyuguhkan 54 lukisan/foto pendiri NU, sehingga pengunjung akan mendapat gambaran lengkap tentang perjuangan ulama NU, apalagi pengunjung tidak ditarik biaya, kecuali memasukkan uang di kotak amal seikhlasnya.

No comments :

Post a Comment