.permalink {border: 1px dotted #EFF0F1; padding: 5px; background: #AAFFA0;-moz-border-radius:5px;} .permalink a {background:none;} img.float-right {margin: 5px 0px 0 10px;} img.float-left {margin: 5px 10px 0 0px;}

ASBIHU NU

SELAMAT DATANG DI BLOG PENGURUS PUSAT ASOSASI BINA HAJI DAN UMRAH NAHDLATUL ULAMA (PP. ASBIHU NU) -- SELURUH PIMPINAN DAN STAF PP ASBIHU-NU MENGUCAPKAN SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH HAJI 1436 H SEMOGA MEMPEROLEH BALASAN HAJI MABRUR DAN DITERIMA AMALNYA SERTA SELALU MENDAPATKAN PERLINDUNGAN ALLAH SWT. آمِـــــيْنْ ...آمِـــــيْنْ ... يَا رَبَّ الْعَـــالَمِيْنْ

PP. ASBIHU NU


widget

Iklan

 photo addesign_zpshzefpw5i.gif

Wednesday 24 April 2013

UMRAH SEBAGAI "PINTU GERBANG" MENUJU HAJI


Di tengah kuota haji yang sudah panjang daftar tunggunya, kerinduan kepada tanah suci bisa terpuaskan dengan melaksanakan umrah. Bahkan, untuk yang Muslimin yang pertama kali ke tanah suci dapat menjadikan umrah sebagai “pintu gerbang” menuju haji agar mengenal rangkaian ibadah haji dan medan yang akan dilaluinya.

"Umrah menurut bahasa berarti ziarah atau kunjungan. Umrah mempunyai pahala yang agung dan balasan yang melimpah dapat menghapus kesalahan yang pernah dilakukan," kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Bina Haji dan Umroh Nahdlatul Ulama (ASBIHU-NU) HM Bukhori Muslim MA, di kantornya Jl. Basuki Rahmat 12 Jakarta Timur.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah bersabda,"Umrah hingga umrah berikutnya merupakan penebus kesalahan antara keduanya, dan haji mabrur tidak ada balasan baginya kecuali surga".
"Syarat umrah adalah memiliki kemampuan yang mencakup kemampuan fisik dan material, wajib adanya mahram yang menyertainya, baik tatkala umrah maupun haji. Adapun rukun umrah ada tiga yaitu niat, ihram, tawaf dan sai serta kewajiban lain yaitu mencukur (memotong) rambut sesudah sai," tuturnya.

Tak jarang juga ada Muslimin yang mengaku takut, khawatir, atau was was untuk pergi umrah apalagi haji. Mereka merasa sebagai orang yang paling berdosa di muka bumi sehingga apabila umrah akan mendapatkan balasannya.
“Singkatnya, kalau di tanah air suka memukul, maka saat di tanah suci juga akan dipukul orang lain tanpa sebab," ujar Bukhori yang juga staf pengajar pada Universitas Islam Negeri, Syarif Hidayatullah Jakarta ini.

Sesungguhnya semua itu bisa-bisa terjadi tetapi bisa juga tidak. Sebab jamaah umroh maupun jamaah haji itu merupakan tamu Allah dan Allah SWT yang akan menjamu para tamu-Nya dengan amat baik.

"Allah akan memperlakukan jemaah haji dan umrah melalui malaikat-malaikat-Nya sehingga kenikmatan yang didapat bukan penderitaan atau balas dendam," ucapnya.

Apabila mencermati keinginan kaum Muslimin Indonesia untuk berhaji sungguh luar biasa. Dengan kuota haji Indonesia 211.000 orang ternyata tak mampu menampung keinginan kuat aspirasi Muslimin untuk berhaji. Bahkan, kuota sampai 400.000 orang pun sepertinya tidak akan sanggup memenuhinya.

Di Jawa Barat  sendiri misalnya, mendapatkan kuota haji 37.366 orang tiap tahunnya yang saat ini sudah habis sampai tahun 2020. Jadi, kalau Anda mendaftar haji tahun ini kemungkinan besar baru bisa berangkat tahun 2020 jadi ada jeda waktu 10 tahun," kata KH Alamsyah kepada tabloid Labbaik saat berada di Makkah beberapa waktu lalu.

Pertanyaannya, mengapa seseorang selalu rindu dengan suasana tanah suci? Apakah melaksanakan ibadah shalat di tanah air tidak bisa khusyuk? Atau, doa-doa di tanah air jarang yang dikabulkan, namun doa-doa di tanah suci langsung mujarab?.

Bukhori menambahkan, di antara ratusan ribu calhaj Indonesia yang antre untuk diberangkatkan ada sebagian dari mereka yang sudah berhaji. "Bahkan, bukan hanya sekali, namun sudah berkali-kali haji, meski sudah berkali-kali haji tapi tetap saja ada kerinduan untuk selalu pergi ke tanah suci. Jadi memang ada semacam magnit di tanah suci itu," katanya.

Kerinduan untuk selalu menziarahi tanah suci Makkah umpamanya, ini tentu saja sesuai dengan doa Nabi Ibrahim saat hendak meninggalkan istrinya Siti Sarah di lembah Bakka (Makkah), sebagaimana termaktur dalam Al-Qur’an Surah Ibrahim 37. “Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanaman di dekat Baitullah, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rizkilah mereka dari buah-buahan mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang bersyukur”.

Selain itu, banyak diantara kita yang menyadari bahwa melakukan ibadah di tanah suci bisa lebih khusyu, lebih nikmat. Inilah antara lain yang juga menjadi magnit ummat Islam selalu rindu ke Ka’bah. Kenikmatan ibadah haji dan umrah ini bisa juga berkaitan dengan sifat ibadahnya yang mencakup qauliyah dan fi’liyah (ucapan dan perbuatan). ***

No comments :

Post a Comment