.permalink {border: 1px dotted #EFF0F1; padding: 5px; background: #AAFFA0;-moz-border-radius:5px;} .permalink a {background:none;} img.float-right {margin: 5px 0px 0 10px;} img.float-left {margin: 5px 10px 0 0px;}

ASBIHU NU

SELAMAT DATANG DI BLOG PENGURUS PUSAT ASOSASI BINA HAJI DAN UMRAH NAHDLATUL ULAMA (PP. ASBIHU NU) -- SELURUH PIMPINAN DAN STAF PP ASBIHU-NU MENGUCAPKAN SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH HAJI 1436 H SEMOGA MEMPEROLEH BALASAN HAJI MABRUR DAN DITERIMA AMALNYA SERTA SELALU MENDAPATKAN PERLINDUNGAN ALLAH SWT. آمِـــــيْنْ ...آمِـــــيْنْ ... يَا رَبَّ الْعَـــالَمِيْنْ

PP. ASBIHU NU


widget

Iklan

 photo addesign_zpshzefpw5i.gif

Friday 20 April 2012

Tahun 2020 Mekah akan Bisa Menampung 5 juta Jemaah Haji


Tahun 2020 Mekah akan Bisa Menampung 5 juta Jemaah Haji

Pembangunan di Mekah mengarah pada kemampuan mengakomodasi jemaah haji hingga 5 juta orang dan sekitar 25 juta jemaah umrah.

Jemaah haji yang menunggu pemberangkatan hingga tahun 2020 tak perlu gusar, bahkan bersykurlah. Sebab, pada tahun 2020 itu, atau sekitar 8 tahun lagi, pembangunan kota suci Mekah sudah mencapai puncaknya. Semua bangunan dan super blok selesai dan kita tinggal menikmati dan mengagumi kemegahannya.

Tapi, jangan heran jika Mekah kemudian menjadi kota paling mahal di dunia. Memang, pemerintah Arab Saudi tetap akan mengalokasikan pemondokan untuk jemaah miskin yang diambilkan dari tanah wakaf Masjidil Haram, meski harus bersedia menrima kenyataan jauh dari Masjidil Haram.

Sejak diresmikan jam Mekah pada awal Ramadhan tahun 1421 Hijriyah atau tahun 2010 lalu, wajah Mekah telah berubah. Apalagi sejak itu muncul ide untuk mewujudkan waktu Mekah sebagai waktu yang melekat bagi umat Islam di dunia. Namun, keinginan ini belum terlaksana, selain pada beberapa negara di Timur Tengah.
Kita juga akan dikejutkan dengan perkembangan pembangunan wilayah Mekah yang sangat mencengangkan. Bahkan, selesainya pembangunan jamarat tahun lalu membaut perhajian semakin mudah dan menyenangman. Tidak ada lagi kata khawatir terjadi bentrok dan benturan antar jemaah saat melempar jamarat. Bahkan, Arab Saudi untuk mendukung 5 sampai 10 juta jemaah haji akan membangun tingkat Arafah.

Jemaah haji kita mungkin tak lama menunggu antre keberangkatan. Bahkan sangat mungkin kuota kita akan bertambah menjadi 500.000 jemaah haji yang akan nanti justru akan menjadi masalah baru bagi pemenuhannya jemaahnya setelah semua jemaah tunggu diberangtkatkan.

Tak hanya itu, 5 juta jemaah haji juga akan memaksa Arab Saudi membuka bandara-bandara baru untuk memenuhi hajat Mekah dan Madinah. Jika kini untuk melayani jemaah haji sebanyak 2 juta saja kesibukan sudah sedemikian padat, apalagi jika melonjak dua atau tiga kali lipat. Penerbangan bukan sesuatu yang mudah akhir-akhir ini.

Memang sangat mungkin jemaah haji akan diterbangkan dengan pesawat super raksasa A380 yang mampu mengangkut 850 jemaah haji sekaligus. Masalahnya, di bandara Soekarno Hatta sendiri saja belum tersedia terminalnya. Jika saja nantinya dibangun, biaya penerbangan akan semakin mahal karena nantinya penerbangan akan dilakukan secara hub and spoke, Semua penerbangan akan ditujukan ke Jakarta dan dari sana kemudian penerbangan dilanjutkan ke Jeddah atau Madinah.

Bahkan, jika mungkin tahun 2020 mendatang, jemaah akan datang dengan multi moda transportasi. Kapal laut akan mungkin dihidupkan lagi sebagai pilihan karena tak tertampungnya jemaah melalui udara. Hal ini tentu akan meramaikan pelabuhan Islam Jeddah atau pelabuhan industri Yanbu’ yang selama ini baru dimanfaatkan jemaah haji asal Mesir saja.

Bagaimana dengan Mekah sendiri? Kota ini akan menjadi kota termahal di dunia. Jika selama ini jemaah haji membayar 4.000 Riyal untuk masa tinggal 20 hari di apartemen sederhana, artinya sehari harus dibayar 200 Riyal atau Rp 500.000 perorang. Sementara hotel bisa mencapai puluhan juta rupiah.

Kini, penduduk asli Mekah mulai terpinggirkan karena tak kuasa menghadang arus pemilik modal yang benafsu membangun hotel di Mekah. Nama-nama investor besar perhotelan seperti JWMarriot, Swiss Belhotel, Hilton, Kempinsky, dan lain sebagainya semakin menceramkan kuku panjangnya di Tanah Suci.

Melenceng
Pembangunan Mekah ini dinilai mulai jauh melenceng sebagai kota suci. Harian New York Times pernah mengritik pembangunan Mekah yang tak sesuai dengan tujuan jutaan umat ke sana. Pembangunan Mekah yang dicanangkan adalah pembangunan berskala nafsu yang tidak rasional. Mekah tak ubahnya Paris, London, New York atau Tokyo. Bangunan dan barang mewah dijual untuk jemaah haji. Sementara pedagang tradisional terpinggirkan jauh berkilo-kilo meter dari pusat kota Mekah.

Untuk pembenaran tujuan itu, pemerintah Mekah terpaksa harus menghancurkan bangunan-bangunan tua meski sudah dilindungi Unesco sebagai situs yang wajib dijaga. Benteng peninggalan Usmani (Ottoman) abad ke 18 harus rela hilang dari sergapan mata setiap memandang ke arah selatan Masjidil Haram. "Ini merupakan bentuk komersialisasi rumah Allah, " komentar Sami Angawi, arsitek Arab Saudi yang tengah menggarap riset tentang perhajian.

"Bayangkan saja, bangunan yang berada dekat masjid berdiri apartemen mewah yang disewakan pada pihak swasta selama 25 tahun. Jadi, jika anda ingin mendekat Masjidil Haram maka anda harus membayar tiga kali lipat dari sekarang," katanya.

Menurutnya, orang ke Mekah bukan untuk tidur di tilam mewah dan menghabiskan miliaran riyal untuk belanja. Mereka datang ke Mekah hanya untuk beribadah yang mementingkan untuk tinggal lama besimpuh di masjid. Hal ini membuat umat Islam akan terasing sendiri di rumah ibadahnya. "Dari pandangan arsitek, dan pejabat pemerintah, motif dari pembangunan kota Mekah adalah uang. Buah keinginan untuk mengeruk keuntungan dari kota yang sangat disucikan," kritiknya.

Surat kabar itu juga menambahkan ekploitasi secara berlebihan kota Mekah dapat mengancam keberadaan peninggalan Nabi Muhammad SAW.  Mentalitas itu yang dinilai NY Times membagi kota suci Mekkah.  "Sepanjang pengamatan dapat terlihat bangunan mewah dan ekslusif mengelilingi masjid suci dan membuat kaum miskin kian terpinggirkan," katanya.

Mekah memang akan melampaui Amerika Serikat dan Eropah. Eropah dan Amerika Serikat yang tengah mengalami krisis keuangan menjadi kebalikan dari Arab Saudi yang menikmati harga lonjakan tinggi minyak bumi. Bangunan di Mekah menajdi bangunan termegah dan termahal untuk ukuran arsitektural.

Diakui, pemerintah Mekah berusaha agar bangunan baru tetap dekat dengan watak kota Mekah. Seperti bandara haji di Jeddah yang memiliki bentuk kuat serasi dengan watak Arab.

Jemaah haji yang pernah ke Mekah pada awal tahun 2000-an, kini dia akan keilangan kenangan. Tak da lagi Pasar Seng yang sangat terkenal dan dekat dengan hati jemah haji Asia Tenggara itu. Untuk pengembangan mataf (tempat tawaf) zumur Zamzam yang dulu bisa dimasuki dan dilihat dari dekat, ditutup.

Bahkan pernah muncul wacana untuk membongkar tempat kelahiran Rasulullah yang sekarang menjadi perpustakaan Masjidil Haram itu. Diangankan dalam wacana itu, nantinya tempat kelahiran Nabi Muhammad yang dalam banyak pendapat merupakan tempat mustajab untuk doa itu, hanya nantinya ditandai sebuah batu besar di lobby hotel, yang tertulis di atasnya: di sini tempat dilahirkan NabiMuhammad SAW. Kelewatan.

Untungnya keinginan itu gagal, seperti kegagalan atau diurungkannya keinginan Raja Abdul Aziz menggusur rumah kelahiran Rasulullah di awal kekuasaannya setelah diganti sebuah istana oleh penduduk Mekah.

Orang tak bisa lagi menyaksikan eksotika Jabal Omar dan Jabal khandama karena sudah diratakan dan dijadikan bangunan apartemen pencakar langit, hotel bintang lima, dan mal. Begitu juga Jabal Omar di barat daya masjid yang dari situ diperoleh areal seluas 23 hektar dibangun untuk hotel dan mal, yang sama sakali asing bagi rakyat kecil. Sementara istana raja yang ada di Jabal Qubais tampak dipertahankan karena biasa dipergunakan keluarga kerajaan bila ingin ke Masjidil Haram.

Di sebelah utara masjid ada sekitar seribu rumah dan hotel yang dirobohkan. Lokasi ini meliputi wilayah Jabal Samiya. Untuk memindahkan mereka, pemerintah Arab Saudi mengeluarkan biaya tak kurang dari SR 6 miliar (sekitar Rp 16 triliun). Pemilik bangunan harus menerima keputusan tanpa syarat. Di situ sudah tidak ada satu pun bangunan yang berdiri.

Sebagai perluasan Masjidil Haram tanah bekas bangunan itu harus dikeruk hingga sejajar dengan masjid. Bahkan, harus digali hingga beberapa lantai untuk memancangkan tiang. Pekerjaan inilah yang membutuhkan waktu paling lama. Sudah setahun ini belum juga kelar. Penggusuran rumahnya sendiri hanya memakan waktu beberapa bulan. Tentu dengan peralatan yang serba canggih. Hotel-hotel besar dihancurkan dengan dinamit.

Yang membutuhkan waktu lama justru pengerukan tanahnya. Itulah bukit batu yang sangat keras. Nyaris seluruh bangunan semula berdiri di atas sebuah batu besar. Kini batu itu harus disingkirkan. Untuk menghancurkannya tidak cukup menggunakan satu dua dinamit. Sebelum jemaah haji datang, hampir setiap hari terdengar ledakan-ledakan bom. Sekarang ledakan itu sudah berhenti. Yang dilakukan tinggal menyingkirkan bongkahan batu-batu besar tersebut.

Membuang batu-batu tersebut juga tidak mudah. Bukan hanya Jabal Khandama dan Jabal Omar di sekita Masjidil Haram yang dihancurkan. Bukit-bikit lainnya pun dipotong untuk rumah-rumah flat baru. Sementara itu, kota Mekah sudah tidak ada lagi tanah datar. Maka bongkahan-bongkahan gunung harus diangkut ke luar kota. Material itu dibuang ke celah-celah bukit.

Hiruk pikuk alat-alat berat tak mengganggu jemaah yang sedang beribadah di Masjidil Haram. Pelaksana proyek sekarang lebih pintar. Setiap kali dilakukan pengerukan selalu disertai penyemprotan dengan air. Sehingga debu tak lagi beterbangan ke masjid. Di situ akan disediakan ruang terbuka yang bisa dipakai salat untuk 200 ribu jemaah mengikuti imam di depan kakbah.

Pembangunan yang tengah dikerjakan ini juga mengakibatkan kemerosotan moral. Pemalsuan air Zamzam merajelela. Memang, Pemerintah Arab Saudi tidak ingin jemaah haji tertipu. Razia bukan hanya dilakukan terhadap pedagang kaki lima. Toko-toko milik warga Arab tak luput dari pemeriksaan. Banyak minuman, air zam-zam palsu, pakaian, souvenir yang disita.

Tapi, penggusuran sekitar Masjidil Haram itu menimbulkan peluang baru bagi warga Arab dan mukimin. Jiwa-jiwa dagang bangkit. Di sekitar pondokan banyak bermunculan tok-toko baru. Di situ jemaah bisa mendapatkan aneka tasbih, surban, sajadah, kurma, dan oleh-oleh khas Arab lainnya.

Bahkan, jika mungkin tahun 2020 mendatang, jemaah akan datang dengan multi moda transportasi. Kapal laut akan dihidupkan lagi dan akan meramaikan pelabuhan islam Jeddah atau pelabuihan industri Yanbu’.

No comments :

Post a Comment