.permalink {border: 1px dotted #EFF0F1; padding: 5px; background: #AAFFA0;-moz-border-radius:5px;} .permalink a {background:none;} img.float-right {margin: 5px 0px 0 10px;} img.float-left {margin: 5px 10px 0 0px;}

ASBIHU NU

SELAMAT DATANG DI BLOG PENGURUS PUSAT ASOSASI BINA HAJI DAN UMRAH NAHDLATUL ULAMA (PP. ASBIHU NU) -- SELURUH PIMPINAN DAN STAF PP ASBIHU-NU MENGUCAPKAN SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH HAJI 1436 H SEMOGA MEMPEROLEH BALASAN HAJI MABRUR DAN DITERIMA AMALNYA SERTA SELALU MENDAPATKAN PERLINDUNGAN ALLAH SWT. آمِـــــيْنْ ...آمِـــــيْنْ ... يَا رَبَّ الْعَـــالَمِيْنْ

PP. ASBIHU NU


widget

Iklan

 photo addesign_zpshzefpw5i.gif

Friday 26 April 2013

INDAHNYA UMRAH BERSAMA ASBIHU NU


INDAHNYA UMRAH BERSAMA ASBIHU NU

Dengan tarip yang relatif lebih murah Asbihu-NU menyuguhkan program umrah standar yang cukup memuaskan jemaahnya.

Banyak orang tidak percaya, benarkah dengan tarip di bawah Rp 20 juta umrah bisa dilaksanakan. Ada yang mengatakan bahwa umrah di bawah Rp 20 juta meragukan. Jangan-jangan penipuan berkedok penyelenggara umrah. Atau, jangan-jangan nanti jemaah hanya diajak ke bandara dan setelah itu menunggu tanpa ada kepastian.

Tapi, keraguan itu sama sekali tidak hinggap di jemaah Asbihu-NU. Bagaimana mungkin perusahaan yang mebawa nama besar NU akan melakukan penipuan atau bertindak tidak profesional. Maka, ketika pesawat Lion dengan nomor penerbangan JT 111 mengangkasa dari bandara Soekarno-Hatta pada pukul 11.10 WIB, semakin yakin kebenaran pilihan kami.

Pesawat Lion Air dengan kode penerbangan JT 111 Boeing 747-400 mendarat mulus di bandara Raja Abdul Aziz Jeddah, Selasa, 26 Maret, pukul 16.35 WAS. Sekitar 500 penumpang pesawat berucap syukur dan sebagian bersujud syukur.

Pesawat merapat ke Bandara Haji Raja Abdul Aziz dengan bangunannya yang khas, berupa tenda-tenda raksasa. Bandara Haji kini dimanfaatkan juga untuk jemaah umrah karena padatnya bandara international. Sore itu saja ada beberapa maskapai penerbangan yang parkir di bandara tersebut.

Kebijakan pemerintah Arab Saudi menerima jemaah umrah di terminal haji yang khas. Proses sangat cepat tidak seperti biasanya. Kami meninggalkan bandara sekitar magrib. Kami lantas menuju Madinah dengan bus.

Jemaah Asbihu-NU yang berangkat tanggal 26 Maret lalu adalah 31 jemaah asal Purwokerto dan sembilan orang asal Jakarta. Sebanyak 25 jemaah wanita dan 15 jemaah laki-laki. Karena jumlah jemaah semacam itu akhirnya agak sedikit menyulitkan pembagian kamar. Namun, atas kebijakan H. Mahrus, kepala perwakilan Asbihu-NU Madinah, semua teratasi. Apalagi Hotel Al-Majidi yang menjadi tempat kami di Madinah persis bersebelahan dengan masjid. Kami bukan jendela langsung terlihat masjid.

Selama di Madinah jemaah sangat senang dan bahagia mendapat tempat yang tak disangka. Makanan juga cukup sesuai dengan selera kami. Jemaah hampir bisa dikatakan banyak menghabiskan waktu di masjid untuk ibadah dan ziarah ke makam Rasulullah.

Hari ketiga kami lakukan untuk berziarah ke padang dan gunung Uhud, masjid Quba, masjid Qiblatain, Khandaq, dan lain sebagainya. Sayangnya, supir bus lebih suka mengarahkan bus ke kebun korma mengharap jemaah belanja. Padahal, harga di situ sangat mahal bisa disebut dua kali lipat dibanding di kota sendiri. Tapi, apa boleh buat, banyak jemaah yang terjebak keburu membeli oleh-oleh yang mahal. Memang, untungnya di seini kita bebasn makan apa saja yang dijual serta disuguh teh hangat.

Cuaca panas membuat kami tak banyakkeluyar untuk menikmati Uhud selain salat di Masjid Quba. Apalagi banyak jemaah yang sudah cukup berusia. Sehingga dengan alasan membuiru salat lohor di masjid Nabawi beberapa paket wisata hanya bisa dilihat dari dekat tidak berhenti.

Perluasan Masjid Nabawi yang seperti diisyaratkan Raja Abdullah agar menampung sekitar 1,6 juta jemaah itu, belum terlihat. Raja meminta agar pembangunan itu berlangsung dua tahun. Beberapa hotel sudah dikirimi surat bahwa pembangunan perluasan akan mengena ke wilayah utara. Beberapa hotel mewah akan menjadi korban untuk itu.

Suasana Madinah seperti dipenuhi jemaah Indoensia dan Malaysia. Gharian Arab News melaporkan bahwa jemaah asal Asia mendominasi jemaah umrah saat ini. Meski terluhat jemaah umrah asal Turki, Iran, Afrika, dan negara Arab lainnya, namun mash di bawah jumlah jemaah umrah asal Asia. Baik Asia Tenggara atau Asia Tengah. 

Hari keempat kebetulan jatuh pada hari Jumat. Usai salat jumat kita harus langsung mengenakan pakaian ihram karena langsung ke Mekah melalui miqat Bir Ali. Perjalanan menuju Mekah memakan waktu sekitar 5 jam. Kami istirahat sebentar di tempat peristirahatan dekat Wadi Qudaid. Sebagian kami ada yang makan martabak dan hanya minum teh. Memang, waktu sudah menunjukkan jam makan malam. Tapi. Karena nanti di Mekah disediakan makan di hotel, sejumlah jemaah mengekang keinginan. Sebab, Mekah tinggal menunggu sekitar dua jam lagi.

Sepanjang perjalanan talbiyah dikumandangkan serta selawat yang dipimpin Kiai Muslih. Sampai di Mekah jam sudah menunjukkan pukul 23.00 malam. Sejumlah jemaah langsung menyantap makan malam yang lumayan lezat sebelum memikirkan kamarnya. Pada dini hari itu pula kami semua melaksanakan umrah hingga waktu Subhuh tiba. Jemaah menatap jam Mekah yang perkasa dengan penuh takjub.

Umrah di tengah malam atau dini hari memang seharusnya dihindari karena ritme tubuh kita tengah mengalami penurunan. Pada saat itu tubuh kita tengah membutuhkan istirahat. Tapi, banyak jemaah yang tak sabar yang ingin segera tahallul sehingga terbebas dari hambatan ihram. Dampaknya keletihan memuncak. Padahal, jika mau bersabar setelah Subuh, tubuh kita akan lebih fit dan tak terasa letih. Memang, saat-saat seperti mataf (tempat tawaf) yang sangat padat.

Hari-hari di Mekah dimanfaatkan untuk ibadah. Pada hari kelima jemaah menghabiskan waktu di Mekah. Sebagian ada yang melaksanakan umrah kedua kalinya, terutama jemaah asal Purwokerto. Sebagian yang lain mengambil umrah pada hari keenam yaitu hari Ahad dengan memanfaatkan tour ke sejumlah tempat ritual haji dan miqat umrah Ji’ranah.

Pada saat sebagian yang lain melaksanakan umrah ke ji’ranah, sebagian kami melakukan tour sekitar Mekah, yang kalau digali sebenarnya banyak sekali. Pertama kita kunjungi tempat kelahiran Rasulullah yang kini diubah menjadi perpustakaan, melihat istana Jabal Qubais, dan seharusnya juga ke masjid Jin dan lain sebagainya. Namu karena panas yang menyengat dan waktu yang mulai masuk waktu sakat Lohor, terpaksa dibatalkan.

Umrah sore hari yang kami lakukan memang terasa sangat menyenangkan karena tubuh dalam keadaan siap. Tidak ada letih yang mendera setelah melaksanakan umrah selama sekitar 2 jam itu.

Hari kedelapan kami siap-siap menuju Jeddah dan kembali ke Tanah Air. Tawaf wadak dilaksanakan setelah salat Subuh. Do sinilah kami banyak menangis memohon untuk bisa kembali baik untuk menunaikan umrah atau haji. Sebagian jemaah yang belum haji membulatkan niatnya untuk mendaftar haji.

Di Mekah, pembimbing ibadah kami KH Muslih asal Purwokerto mendapat musibah. Istrinya, Hj. Siti Hafshoh binti Mubarak wafat dalam usia 61 tahun pada 31 Maret lalu di Sukaraja, Banyumas. Almarhumah terkena stroke sejak dua tahun lalu. Kiai Muchlis tampak tabah. Karena perjalanan tour sekitar Mekah diiringi tahlilan.

Nah, barang bawaan kami membengkak dari sejumlah 41 bagasi menjadi lebih 100 bagasi, itu belum dihitung air Zamzam hyang masing-masing mendapat 10 liter. Maklum, semua itu oleh-oleh. Kami salut dengan penerbangan Lion yang tak membatasi barang bawaan kami. Terus terang ini kami hargai dan kami acungi jempol karena tak membatasi barang bawaan jemaah.

Sayangnya di Jeddah jemaah tak mampir di Balad, pusat perbelanjaan tertua di Jeddah. Jemaah yang semula dijanjikan bisa melewati makam Ibunda Hawa, tak jadi, pengemudi mengemukakan berbagai alasan. Akhirnya bus istirahat lama di masjid terapung.

Sejumlah jemaah berseloroh, sebenarnya ini bukan masjid terapung. Yang benar adalah masjid jorok, karena bangunannya menjorok ke laut. Di sini disediakan makan siang dan sejumlah jemaah menikmati bakso ala Arab yang taripnya 5 Riyal. Jemaah masih bisa melengkapi oleh-oleh dan juga menghjabiskan sisa riyal di sini.

Di bandara haji Jeddah, sejumlah jemaah menyerbut Explora Dept store yang menjual barang-barang impor tanpa cukai. Sekitar 4 jam menunggu di bandara haji ini. Pesawat pulang tepat waktu dan pada hari kesembilan kami kembali ke tanah Air sekitar pukul 08.00 pagi.
Alhamdulillah ya Rabb. (MH)
   


Thursday 25 April 2013

KEPERCAYAAN UMAT

Jika kemudian Asbihu-NU berhasil memberangkatkan ribuan untuk melaksanakan umrah adalah sesuatu hal yang perlu disyukuri. Sejak tahun 2009, Asbihu-NU sudah mencoba meyakinkan umat akan penyelenggaraan umrah dan haji yang bisa dipercaya dan diandalkan serta bisa dipertanggungjawabkan secara agama.

Dalam kaitan ini, kami tidak sama sekali membicarakan atau menghitung keuntungtan. Tentu, kami tidak munafik untuk tidak menyatakan diri ada sisi keuntungan dalam bisnis ini. Sebab, kami juga menggaji pegawai dan juga mencetak tabloid Labbaik untuk konsumsi komunikasi dan informasi kepada jemaah di seluruh Tanah Air.

Tapi, kami juga menyiapkan pembahasan manasik haji ala Ahlussunnah wal Jamaah yang sudah kami buat sejak tahun 2010 dan akan terus kami kembangkan sesuai dengan tuntutan jemaah. Harus diakui, tantangan manasik haji yang telah lama dijadikan pedoman oleh para ulama kita mendapat gempuran di Arab Saudi dengan pembid'ahan sehingga sejumlah jemaah haji bertanya-tanya.

Harus kita akui sejumlah jemaah haji kita masih awam dan berbekal agama sangat sedikit ketika akan menunaikan ibadah haji. Padahal pembekalan ini penting karena akan berhadapan sejumlah faham dan mazhab di Arab Saudi yang menbutuhkan keteguhan kita.

Belum apa-apa, kita sudah berhadapan dengan salat yang bacaan fatihahnya tidak diawali dengan Basmalah secara jahar. Mengapa berbeda semacam ini, jika jemaah sudah dibekali pemahaman yang kuat  mereka akan memahami perbedaan itu.

Belum lagi berbagai larangan, seperti menyentuh ka'bah, berdo'a tak menghadap kiblat, membaca do'a atau apa pun saat berziarah ke makam Baqi, termasuk juga ketika berziarah ke makam Rasulallah. Hal ini tentu membutuhkan pemahaman dari jemaah ketika berhadapan dengan masalah tersebut dan kami telah mengantisipasinya.

Karena itu, Asbihu-NU sekali lagi menegaskan, bahwa bukan keuntungan yang ingin diraih melalui paket umrah dan haji ini, tapi misi pengembangan dan mempertahankan faham Ahlussunnah wal Jamaah yang jauh lebih penting. Karena itu, umrah melalui Asbihu-NU sama dengan ikut mengembangkan dan melestarikan faham Ahlussunnah wal Jamaah.



Wednesday 24 April 2013

HAJI “UJIAN DEMI UJIAN”


HAJI “UJIAN DEMI UJIAN”
(KH. Ahmad Idris Marzuqi)

Sehari setelah kedatangan KH. Ahmad Idris Marzuqi di tanah Air, beliau langsung kembali melaksanakan tugas-tugas harian beliau sebagai pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, salah satu aktifitas rutin yang beliau laksanakan dengan Istiqomah, adalah menjadi Imam Masjid Agung PP. Lirboyo. Dalam sholat Jama’ah pertama bersama para santri usai berpisah selama beberapa minggu, Mbah Yai Idris berkenan memberikan memberikan wejangan singkat kepada seluruh Jamaah sholat Magrib.
“Haji adalah Rukun Islam ingkang amrad sanget (yang sangat berat-red), didalamnya terdapat ujian demi ujian yang harus dilalui oleh setiap umat islam, baik jasmani maupun ruhani” ujar beliau dengan tegas.

Lebih lanjut Mbah Yai Idris menjelaskan, Diantara ujiannya adalah kesungguhan dalam hati, yang berwujud niat yang tulus, sebab dengan dilandasi dengan niat yang murni maka akan terbukalah pintu pertolongan Allah, melalui panggilan yang di sampaikan Nabi Ibrahim AS.
Jadi kekayaan bukanlah kunci utama bagi umat Islam untuk mampu berangkat haji. Banyak sekali orang kaya tidak mampu dan tidak mau melaksanakan Ibadah Haji, padahal sebenarnya dia mampu. Karena tidak adanya niat tulus dalam hati.
Selanjutnya kemampuan dana untuk pembiayaan diri, baik berupa biaya perjalanan dan biaya selama menjalankan ibadah di tanah suci,
Yang terakhir adalah kekuatan fisik, karena ibadah haji membutuhkan stamina yang prima dan kondisi badan yang sehat sehingga mampu menjalankan semua rukun haji dengan baik. “Kulo piyambak (saya sendiri-red) sebenarnya merasa ragu, apakah nanti mampu melaksanakan ibadah haji dengan baik, padahal kondisi saya yang masih dalam masa pemulihan, namun Alhamdulillah berkat Do’a panjenengan semua, saya mampu menjalankan semua rukun-rukun dan kesunahan Haji. Oleh karenanya saya sampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada teman-teman santri semua” ujar beliau tawadlu.

Di akhir wejangan yang beliau sampaikan, Mbah yai Idris berkenan mendo’akan seluruh santri Lirboyo agar kelak dikemudian hari, bisa melaksanakan ibadah haji. “Saya do’akan panjenengan semua, akan di panggil oleh Nabi Ibrahim AS, sehingga bisa melaksanakan ibadah Haji,” ujar beliau terbata-bata seraya mengangkat kedua tangan. Setelah memberikan wejangan singkat, mbah Yai Idris melanjutkan wirid-wirid Bada sholat Magrib dan di pungkasi dengan Do’a. riff (lirboyo.net)

MASYARAKAT AGAR BERHATI-HATI DALAM MEMILIH TRAVEL UMRAH


MASYARAKAT AGAR BERHATI-HATI 
DALAM MEMILIH TRAVEL UMRAH

Direktur PT. Asbihu Tour & Travel, KH Hafidz Taftazani, mengingatkan masyarakat muslim agar berhati-hati dalam memilih travel umrah yang akan memberangkatkan ke Tanah Suci. Sebab, seperti terjadi beberapa minggu lalu ratusan calon jamaah umrah terlantar di bandara karena tak bisa diberangkatkan ke Tanah Suci.

Fakta-fakta seperti ini hendaknya menjadi pelajaran bagi masyarakat muslim agar berhati-hati dalam menjatuhkan pilihan pada sebuah travel umrah. Dan tentu saja travel tersebut harus sudah mengantongi izin dari Kementerian Agama.

“Ibadah umrah atau haji saat ini tidak hanya bisa dilihat dari sisi ibadah tapi juga bisnis yang menjanjikan. Perjalanan haji atau umrah ini beda dengan perjalanan wisata. Perjalanan haji dan umrah fokus ke Arab Saudi dan diatur oleh UU dan di bawah Kementerian Agama,” tutur Hafidz.

Karena perjalanan umrah atau haji banyak juga masalah bisnisnya, maka wajar jika banyak pihak ingin terlibat di dalamnya. Perusahaan travel yang belum memiliki izin pun ada yang bertindak sebagai kolektor memberangkatkan jamaah umrah, misalnya.

Hafidz menegaskan, perjalanan umrah atau haji berbeda dengan perjalanan wisata yang ditangani Kemparekraf (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif). “Maka seluruh penyelenggara haji dan umrah harus patuh aturan Kemenag dan UU no. 13 tahun 2008, ulasnya.

Maka dengan adanya MoU Kementerian Agama dengan Polri, Hafidz  merespon positif adanya MoU tentang pengawasan dan penegakan hukum terhadap penyelenggara ibadah haji dan umrah. Langkah itu dinilai akan memberikan pengaruh dalam mengantisipasi penipuan untuk masyarakat yang ingin beribadah.

Menurutnya, optimalisasi pengawasan tersebut harus diimbangi dengan ketelitian masyarakat yang ingin melaksanakan ibadah.

Oleh karena itu, Hafidz Taftazani yang juga Wakil Ketua Umum Asbihu-NU (Asosiasi Bina Haji dan Umrah Nahdlatul Ulama), , menyambut baik adanya MoU antara Kemenag dan Polri dalam memberantas penyelenggara umrah ”nakal”.

“Saya mendukung adanya penandatanganan MoU ini. Semoga dengan adanya MoU ini membuat jera para kolektor jamaah yang tak memiliki izin,” ujar Hafidz.

Menurutnya, dilakukannya MoU ini untuk menutup kesempatan beroperasinya travel yang tak mengantongi izin dari Kementerian Agama baik ditingkat wilayah maupun kabupaten. Dan ini, tambah Hafidz, merupakan bagian dari pencegahan secara dini. Sehingga nantinya tidak ada lagi calon jamaah umrah atau haji yang dirugikan baik moril maupun materiil, karena tidak bisa berangkat.

Hafidz Taftazani mengungkapkan MoU ini diharapkan bisa jadi efek jera bagi kolektor jamaah dan bisa menjadi informasi bagi masyarakat yang hendak melakukan umrah agar tidak menggunakan biro perjalanan umrah yang tidak memiliki izin dari Kementerian Agama.

Hafidz pun menghimbau kepada masyarakat muslim yang hendak melakukan ibadah umrah untuk terlebih dahulu mengecek ke Kemenag apakah  penyelenggara yang menawarkan umrah itu mengantongi izin atau tidak.

Hafidz juga menambahkan, untuk KBIH-KBIH NU yang selama ini mengirimkan jamaah dengan cara membeli visa dan cari hotel sendiri di Makkah sekarang sudah tidak mungkin lagi bisa dilakukan . Karena hal ini akan membahayakan provider visa yang bisa berakibat dicabutnya izin dari Kemenag,” terangnya.

Dan yang lebih bahaya lagi, yang bersangkutan (pimpinan KBIH), sesuai dengan Undang-undang 13 tahun 2008 akan dipidanakan setidak-tidaknya tiga tahun penjara dan denda satu milyar.

Hafidz menerangkan, bagi KBIH anggota Asbihu-NU tak perlu merasa kehilangan tempat bernaung, karena Asbihu sudah memperoleh izin dari Kemenag sebagai penyelenggara ibadah umrah dengan SK KEMENAG No. 824/2012.

PT. Asbihu ini diadakan untuk menampung jamaah-jamaah KBIH yang tidak diperbolehkan mengirimkan jamaah umrah ke Tanah Suci.

Mengomentari adanya jamaah umrah anak-anak yang kini sering terlihat dalam pelaksanaan umrah, Hafidz menyambut baik karena hal itu mempunyai nilai pendidikan. Ia mengakui, sekarang, tak sedikit semasa ibadah umrah itu ditunaikan, terselip wajah-wajah belia yang turut bersama orang tua mereka.

“Hukumnya anak-anak itu pergi umrah itu sunah dan boleh-boleh saja. Di masa-masa liburan sekolah juga dimanfaatkan sebagai tujuan wisata religi. Ini positif bagi anak-anak dan sangat bagus bila dilihat dari sisi pendidikan,” ujar Hafidz.

Dengan munculnya tren semacam itu, dia merasa gembira karena daripada melakukan perjalanan ke Eropa atau ke tempat wisata manca negara lainnya, lebih baik anak diajak ibadah umrah. “Umrah itu jalan-jalan tapi memiliki nilai ibadah. Karena seperti disebutkan Nabi, dari umrah yang satu ke umrah yang lain adalah penghapus dosa,” tuturnya.

Seperti diketahui,  saat ini untuk beribadah haji membutuhkan masa antrean sampai belasan tahun. Karena itu, sebagaian umat Islam pun memilih untuk melakukan umrah dulu sambil menunggu haji.

Sebagaimana pernah diwartakan Labbaik,  jamaah umrah pada tahun 2013 memang membludak. Sebuah informasi mengungkapkan, sampai akhir Februari 2013 Kerajaan Arab Saudi sudah mengeluarkan visa umrah sebanyak 2,7 juta. Sesuatu yang luar biasa dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Hingga April ini Asbihu Tour & Travel sudah memberangkatkan 1900 lebih jamaah umrah. “Dan pada bulan Mei nanti Abihu akan memberangkatkan 302 jamaah umrah, ini yang sudah terjadwal,”  ujarnya.

PEMBERANGKATA UMRAH 2014 ASBIHU NU AKAN CARTER PESAWAT

Mulai musim umrah 2014, Asbihu Tour & Travel dalam memberangkatkan jamaah umrahnya akan menggunakan carter pesawat. Umrah perdaana tahun 2014 ini akan dibimbing Ketua Umum PBNU, Sekjen PBNU, Ketua Umum Asbihu-NU dan para rais PBNU.
Rombongan umrah perdana ini akan diberangkatkan 
akhir Januari 2014 dengan jumlah 550 seat.
Pertengahan Februari 2014  550 seat
Akhir Februari 2014  550 seat.
Pertengahan Maret 2014, 550 seat
Akhir Maret 2014, 550 seat
Untuk selanjutnya pemberangkatan bagi rombongan-rombongan yang berangkat atas pemintaan para pimpinan KBIH.   

UMRAH SEBAGAI "PINTU GERBANG" MENUJU HAJI


Di tengah kuota haji yang sudah panjang daftar tunggunya, kerinduan kepada tanah suci bisa terpuaskan dengan melaksanakan umrah. Bahkan, untuk yang Muslimin yang pertama kali ke tanah suci dapat menjadikan umrah sebagai “pintu gerbang” menuju haji agar mengenal rangkaian ibadah haji dan medan yang akan dilaluinya.

"Umrah menurut bahasa berarti ziarah atau kunjungan. Umrah mempunyai pahala yang agung dan balasan yang melimpah dapat menghapus kesalahan yang pernah dilakukan," kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Bina Haji dan Umroh Nahdlatul Ulama (ASBIHU-NU) HM Bukhori Muslim MA, di kantornya Jl. Basuki Rahmat 12 Jakarta Timur.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah bersabda,"Umrah hingga umrah berikutnya merupakan penebus kesalahan antara keduanya, dan haji mabrur tidak ada balasan baginya kecuali surga".
"Syarat umrah adalah memiliki kemampuan yang mencakup kemampuan fisik dan material, wajib adanya mahram yang menyertainya, baik tatkala umrah maupun haji. Adapun rukun umrah ada tiga yaitu niat, ihram, tawaf dan sai serta kewajiban lain yaitu mencukur (memotong) rambut sesudah sai," tuturnya.

Tak jarang juga ada Muslimin yang mengaku takut, khawatir, atau was was untuk pergi umrah apalagi haji. Mereka merasa sebagai orang yang paling berdosa di muka bumi sehingga apabila umrah akan mendapatkan balasannya.
“Singkatnya, kalau di tanah air suka memukul, maka saat di tanah suci juga akan dipukul orang lain tanpa sebab," ujar Bukhori yang juga staf pengajar pada Universitas Islam Negeri, Syarif Hidayatullah Jakarta ini.

Sesungguhnya semua itu bisa-bisa terjadi tetapi bisa juga tidak. Sebab jamaah umroh maupun jamaah haji itu merupakan tamu Allah dan Allah SWT yang akan menjamu para tamu-Nya dengan amat baik.

"Allah akan memperlakukan jemaah haji dan umrah melalui malaikat-malaikat-Nya sehingga kenikmatan yang didapat bukan penderitaan atau balas dendam," ucapnya.

Apabila mencermati keinginan kaum Muslimin Indonesia untuk berhaji sungguh luar biasa. Dengan kuota haji Indonesia 211.000 orang ternyata tak mampu menampung keinginan kuat aspirasi Muslimin untuk berhaji. Bahkan, kuota sampai 400.000 orang pun sepertinya tidak akan sanggup memenuhinya.

Di Jawa Barat  sendiri misalnya, mendapatkan kuota haji 37.366 orang tiap tahunnya yang saat ini sudah habis sampai tahun 2020. Jadi, kalau Anda mendaftar haji tahun ini kemungkinan besar baru bisa berangkat tahun 2020 jadi ada jeda waktu 10 tahun," kata KH Alamsyah kepada tabloid Labbaik saat berada di Makkah beberapa waktu lalu.

Pertanyaannya, mengapa seseorang selalu rindu dengan suasana tanah suci? Apakah melaksanakan ibadah shalat di tanah air tidak bisa khusyuk? Atau, doa-doa di tanah air jarang yang dikabulkan, namun doa-doa di tanah suci langsung mujarab?.

Bukhori menambahkan, di antara ratusan ribu calhaj Indonesia yang antre untuk diberangkatkan ada sebagian dari mereka yang sudah berhaji. "Bahkan, bukan hanya sekali, namun sudah berkali-kali haji, meski sudah berkali-kali haji tapi tetap saja ada kerinduan untuk selalu pergi ke tanah suci. Jadi memang ada semacam magnit di tanah suci itu," katanya.

Kerinduan untuk selalu menziarahi tanah suci Makkah umpamanya, ini tentu saja sesuai dengan doa Nabi Ibrahim saat hendak meninggalkan istrinya Siti Sarah di lembah Bakka (Makkah), sebagaimana termaktur dalam Al-Qur’an Surah Ibrahim 37. “Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanaman di dekat Baitullah, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rizkilah mereka dari buah-buahan mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang bersyukur”.

Selain itu, banyak diantara kita yang menyadari bahwa melakukan ibadah di tanah suci bisa lebih khusyu, lebih nikmat. Inilah antara lain yang juga menjadi magnit ummat Islam selalu rindu ke Ka’bah. Kenikmatan ibadah haji dan umrah ini bisa juga berkaitan dengan sifat ibadahnya yang mencakup qauliyah dan fi’liyah (ucapan dan perbuatan). ***